24.10.09

Presentasi


Presentasi, adalah hal yang biasa dan pasti semua orang alami khususnya yang orang-orang berkarier atau pernah menempuh pendidikan baik tingkat SMP, SMA atau perguruan tinggi.
Hal klasik yang pasti dialami oleh tukang presentasi adalah bagaimana caranya hal yang dipresentasikan itu bener-bener dilihat, dimengerti dan dipahami oleh orang yang kita hadapi. Seperti pengertian presentasi itu sendiri kan gimana caranya kita menerangkan apa maksud kita dengan cara lisan dan penambahan media visual (peraga, slide proyektor, dsb) kalo ada.
Nah, yang akan saya bahas disini adalah presentasi yang menggunakan media visual, khususnya dengan powerpoint.

.
Kenapa saya mengangkat hal ini?
Selain atas ide dan permintaan dari senior dan teman-teman saya agar memuat artikel gimana cara buat presentasi yang asik, Seperti masalah klasik tadi juga, terkadang terjadi hal-hal seperti penguji, dosen ataupun bos kita menghadapi presentasi kita dengan tampang ogah-ogahan, memperhatikan sambil liat-liat/baca-baca modul yang kita bagikan, sambil bicara dengan temannya mengomentari presentasi kita.
Maksud hati sih kepengen bapaknya memperhatikan terus, padahal ada slide-slide yang kita jadikan andalan pada presentasi kita, eh, malah ga diperhatikan. Ga’ asik kan…hehe
Nah, itulah… gimana cara kita supaya pandangan para penguji/dosen/bos kita itu ga’ berpaling dari presentasi yang kita sajikan, akan saya bahas disini.

gambar

.

1. Sajikan Hal Penting atau Hal-hal yang Menarik saja.
Inti presentasi itu apa sih?
Intinya Menjelaskan dan meyakinkan audience tentang hal apa yang akan kita bicarakan.
Idealnya, presentasi dengan menggunakan powerpoint/slide selalu disertakan modul (proposal, makalah, paper) yang berisikan tentang data lengkap ataupun penjelasan lengkap tentang hal apa yang kita angkat.
Dengan kata lain, tidak mesti dalam setiap presentasi kita harus menampilkan semua hal yang kita sajikan. Bayangkan saja, kalo misalnya makalah/proposalnya 100lembar, kalo semua dipresentasikan bisa makan waktu 1 jam-an.
Waktu ideal presentasi adalah 10-15 menit. Lebih dari itu, para audience bisa jadi mudah bosan dan tak fokus lagi.
Sajikan saja hal-hal yang menarik dan penting dari bahasan kita. Hal-hal seperti pengertian umum (yang kira2 semua audience juga dah pada ngerti) ga perlu ditampilkan ato malah dijelaskan panjang lebar, paling tidak cukup point nya aja.

Hal seperti ini paling sering dilakukan orang-orang dengan dalih supaya yang dibahas makin banyak. Ingat, semakin singkat dan padat presentasi akan semakin baik, semakin lama bakal tambah bikin bosen.
Tampilkan saja hal-hal yang baru, berbeda, inti dari percobaan/penelitian, inti bahasan, cara kerja lengkap, kesimpulan padat singkat dan contoh-contoh kongkritnya.
Untuk hal-hal yang tidak diterangkan pada saat presentasi, itulah gunanya Modul yang dibagikan/dikumpulkan. Agar hal-hal lain yang umum, atau yang tidak dijelaskan ataupun penjelasan lengkap masalah presentasi bisa dibaca dimodul.

.

2. Banyakin Point-Point dan gambar dari pada tulisan sepanjang dan sejauh mata memandang. (hehe).

gambar

Tanpa memperatikan isinya, slide mana yang lebih baik menurutmu?

Dua contoh slide diatas adalah Slide A yang berisikan seluruh pengertian (penyaji tinggal membaca saja), dan Slide B yang berisikan tentang Poin-poin (Penyaji harus memberikan penjelasan).

Hal ini yang paling banyak dilakukan oleh para tukang presentasi (tapi jangan samakan dengan slide dosen ngasih mata kuliah lho,beda itu).
Sebenarnya tidak salah sih, menampilkan penjelasan panjang lebar di slide, apalagi pake font 12 trus sampe 15 baris gitu… wiis, percaya ae wes, dari 10 audience, paling pol juga Cuma 1-2 orang yang baca, males.
Memberikan tulisan pada slide, secara tidak langsung memaksa audience untuk membaca. Karena itu, sajikanlah tulisan yang penting saja.

Misalnya dari pengertian
“Beton ringan, adalah beton yang mempunyai berat kurang dari 2400kg/m3 yang biasanya terbuat dari agregat ringan semacam batu apung dan juga tambahan admixture yang kebanyakan mengandung alumunium sulfat….bla…bla….bla….”
Yaah… apabila menampilkan di slide kyak gtu, kurang efektif dan ga menarik tuh.
Akan lebih baik jika dituliskan
“Beton Ringan = Bobot <>
Nah, setelah membaca yang dituliskan barusan, baru kita jelaskan lisan (ga’ membaca teks).
“nah, agregat yang dimaksud disini adalah bla…bla…bla… dan admixture nya mengandung bla…bla…bla… contohnya bla…bla…bla…”. Dengan gaya yang komunikatif.
Dengan begitu, presentasi nya akan lebih menarik dan lebih dihargai, apalagi kita terlihat lebih menguasai materi (kalo ngebaca teks, apalagi terpampang di slide kyak kurang nguasain materi).

contohnya gini deh gambar


Tampilan B jelas lebih menarik dari pada Slide A yang memaksa Audience membaca isi slide tersebut. Apabila Slide B diberikan penjelasan yang sangat jelas dan menarik, pasti penilaian presentasi dan pemahaman Audience akan lebih baik.

.

3. Sajikan dengan Suara Jelas, tegas dengan intonasi dan gerak badan yang mendukung.

KUASAI MATERI PRESENTASI….!!!

Hal ini juga merupakan salah satu point yang sangat penting dalam presentasi.
Tak jarang penyaji berpresentasi dengan gaya yang monoton, intonasi datar, muka seperti tak berekspresi dan tak bergerak dalam radius 10cm karena grogi dan tidak begitu menguasai materi..hehe…

Pada saat saya menyiapkan presentasi untuk KJI-4, ada senior yang memberi masukan bahwa berhasil tidaknya presentasi bisa di tentukan dari 5 menit pertama. Intinya, gimana caranya kita membuat menit-menit awal presentasi itu menjadi bener-bener WAH, mengejutkan, bahkan harus bisa membuat juri yang sudah ngantuk-ngantuk karena hari yang sudah siang jadi bisa melotot kembali.
namun, apabila sudah membosankan di menit-menit pertama, nantinya kita harus punya sesuatu yang benar2 WAH di tengah-tengah supaya ga biasa-biasa saja sampai slide selesai.
Entah itu menyapa hangat juri-juri satupersatu waktu diawal, cerita-cerita, buat slide yang wah, atau apapun juga (tapi tetap sesuai dengan yang disampaikan).

Intonasi juga penting, agar bicara kita tidak terdengar seperti membaca ato menghapal.
Seperti contoh berikut:
Dari pada dengan gaya bicara seperti “beton ringan berisi agregat khusus yang berisi bla…bla… dan mengandung bla…bla…”. Dengan intonasi membaca teks

Lebih baik dengan gaya bicara seperti “beton ringan selalu berisikan agregat-agregat khusus”. Nah, agregat seperti apa itu?” “Yaitu bla…bla…”, kenapa kok agregat seperti itu bikin beton ringan?” seperti yang kita ketahui bahwa agregat tersebut mengandung bla…bla…”.
Dengan intonasi yang komunikatif seperti bertanya dan menjawab kepada audience.

Untuk pergerakan penyaji, akan lebih baik jika penyaji aktif bergerak (jika memang diperlukan atau memang memungkinkan) dan tidak diam ditempat. Apalagi kalau grogi, bakal keliatan banget kalo diam ditempat. Dengan aktf dan banyak bergerak juga sedikit banyak akan mengurangi rasa grogi kita sendiri.

BERSAMBUNG

(Trik Membuat Tampilan Slide Lebih Menarik)

Tidak ada komentar:

call/sms :

081234478789
085652186790