Budidaya Jamur Merang (CV. Volva Indonesia)
Jamur merang merupakan salah satu komoditas pertanian yang cukup digemari di Indonesia. Di Jogjakarta ada dua produsen jamur yang terletak di Jalan Kaliurang dan di Sleman. CV. Volva Indonesia yang akan dibicarakan dalam laporan ini terletak di Niro, Sleman.
Identitas Petani
CV. Volva Indonesia berlokasi di Niron, Pandowoharjo, Sleman, Jogjakarta. Produsen jamur ini memproduksi tiga jenis jamur. Yaitu jamur merang, kuping, dan tiram. Fokus penulisan laporan ini adalah pada jamur merang atau Volvariella volvacea.
Aktivitas
Luas lahan yang dimiliki oleh CV. Volva Indonesia yang dibagi menjadi tiga daerah sesuai dengan jenis jamur yang akan dibudidayakan. Masing-masing jenis jamur dibudidayakan dalam rumah-rumahan yang dibuat secara sederhana. Dari bambu dan plastik bening. Fungsi rumah-rumahan itu untuk mengisolasi jamur dari dunia luar dan memudahkan petani untuk mengontrolnya. Rumah-rumahan itu juga agar petani mudah melakukan perawatan seperti melakukan penyiraman, atau pasteurisasi.
Selain kegiatan penanaman benih jamur dan merawatnya, beberapa petani juga bekerja untuk menyiapkan media tanam yang biasa disebut kompos. Media tanamnya dapat dibuat dari bahan yang sama namun bentuknya berbeda. Kalau untuk merang, komposnya digelar saja sedangkan untuk kuping komposnya dibungkus plastik seperti bentuk polybag dan benih jamurnya sudah ada di dalam polybag tersebut dan tinggal ditunggu tumbuh.
Selain itu, petani juga menyiapkan bibit jamur yang akan tumbuh dalam botol. Fungsinya bisa dijual atau digunakan sendiri.
Petani menjual hasil panennya ke banyak pedagang bakul atau pedagang besar. Omset perharinya cukup besar karena untuk jamur merang harga perkilanya sekitar Rp 8.000-10.000 sedangkan untuk jamur kuping sekitar Rp 3.000-4.000. Harga jamur di Jogja berbeda dengan harga jamur di Bandung, Surabaya atau Jakarta disebabkan besar kecilnya produsen yang ada di daerah tersebut. Untuk jamur merang, pasaran di Jogja cukup mahal karena selain produsennya sedikit, jamur merang merupakan jamur yang cukup sulit untuk dibudidayakan. Berikut adalah cara-cara penanaman jamur merang.
Jamur Merang dan Cara Penanaman
Jenis jamur merang ada dua, yaitu:
* Jamur merang hitam, ciri-ciri warna hitam, kulit tipis (suhu 28-30º C)
* Jamur merang putih, ciri-ciri warna putih ebrsih, kulit tebal (suhu 31-33º C)
Bahan baku yang diperlukan dibagi dua, yaitu:
* Bahan baku utama: jerami
* Bahan baku penolong: katul, kapur pertanian atau CaCO3, dan CM atau kotoran ayam
Tahap pengolahannya adalah:
* Pengomposan
Bahan baku utama dibasahkan terlebih dahulu lalu campur bahan utama dengan bahan baku penolong yangtelah dicampur terlebih dahulu. Setelah tercampur merata, tumpuk dengan ukuran tinggi 1,2 m dan lebar 1,5 m lalu tutup dengan plastik kemudian didiamkan 2-3 hari. Setelah didiamkan, balik dan tambahkan air bila ada jerami yang masih kering di dalam tumpukan tadi lalu disusun kembali dan diamkan lagi 2-3 hari, begitu seterusnya samapai menjadi kompos yang baik. Untuk mendapatkan kompos yang baik memerlukan waktu ±10 hari. Kualitas kompos yang baik adalah lunak, warna coklat kehitaman, kadar air kompos 73-75% dan Ph kompos 8-8.5
* Pemasukan
Standar pemasukan:
a. ketebalan kompos 23-25 cm atau 60-70 kg/m2
b. rata tidak menggumpal
c. kebersihan setelah pemasukan
d. lakukan pengabutan pada pinggir kompos yang kering
e. tutup rapat kumbung dan periksa kebocoran kumbung
* Pasteurisasi
Setelah pemasukan, uap dimasukkan selama 5 jam temperatur udara dinaikkan secara bertahap hingga mencapai 57-58º C. Temperatur udara diturunkan hingga 48-50º C dan dipertahankan selama 8 jam, selanjutnya saluran uap ditutup atau dimatikan.
* Penerbaran bibit
Bersihkan lingkungan sekitar kumbung sebelum penebaran bibit. Setelah pateurisasi biarkan suhu kompos turun secara perlahan sampai suhu penebaran bibit antara 36-38º C. Satu kantong bibit dapat dipergunakan untuk ±1 m2. Setelah selesai menebarkan bibit bersihkan kembali ruang dalam kumbung. Kemudian tutup kembali pintu dan ventilasi dalam keadaan rapat.
* Inkubasi
Tujuannya adalah untuk mendorong pertumbuhan miselium merata di permukaan dan dalam media tanam.
Caranya adalah denganmenjaga ruangan tidak kering (pengabutan), kelembapan tetap tinggi (95%). Menjaga lantai dan dinding tetap basah. Suhu kompos dijaga kurang lebih 37º C dan udara kurang lebih 34º C. Ventilasi dan pintu dalam keadaan tertutup rapat. Pertumbuhan miselium membutuhkan waktu kurang lebih 5 hati/ selama 5 hari tidak perlu peniraman kompos, tetapi kelembaban tetap dijaga agar lantai dan dinding tetap basah.
* Pembentukan badan buah
Tujuannya adalah untuk merangsang pertumbuhan miselium menjadi badan buah jamur yang merata dan bersamaan.
Perlakuan yang diperlukan adalah setelah 5 hari kemudian kompos disiram oleh ± 1½ liter air/m3 dan diberi oksigen dengan cara membuka ventilasi sesuai dengan kebutuhan. Menjaga lantai dan dinding tetap basah, kelembapan tetap tinggi (95º C). Dengan kompos yang baik dan proses pasteurisasi yang sempurna pada hari ke 10-11 sudah dapat di panen. Hasil produksi yang normal dapat mencapai 3-4 kg/m2. suhu optimal dalam masa panen suhu kompos ± 37º C dan udara 31º C.
* Pemetikan
Tujuannya adalah untuk menghindari jamur menjadi mekar, layu, salah petik dan menjaga agar memetik jamur tepat pada waktunya
Caranya dengan memperhatikan apakan cup jamur belum tebruka. Pemetikan dari rak yang paling atas ke bawah. Hindari pemetikan ditarik tapi harus diputar. Jangan tergesa-gesa ketika memtiknya. Jaga ruangan dan kompos agar tidak kering, kelembapan tetap tinggi dan bersihkan sisa batang dan jamur yang membusuk.
* Pembongkaran
Tujuannya adalah untuk membersihkan kumbung dari kompos yang telah selesai dipetik jamurnya untuk diganti kompos yang baru.
Perlakuannya adalah setelah kompos selesai dibongkar, bersihkan dan cuci rak, dinding dan lantai dalam kumbung serta lingkuangan luar kumbung. Perbaiki bila ada kerusakan kumbung. Setelah selesai kumbung dapat dipakai kembali.
Penjelasan di atas merupakan penjelasan singkat mengenai penanaman jamur merang. Waktu yang diperlukan dalam menanam jamur merang ini hampir 3 bulan. tiap kumbung memiliki masa tanam yang berbeda. Misalnya kumbung A sedang panen dan tiap jamur juga tidak semuanya bermekaran dalam waktu yang bersamaan sehingga ketika ada yang panen, maka ada juga jamur yang masih menunggu panen. Dan ketika kumbung A panen, kumbung B sedang berada dalam tahap hampir panen, kumbung C berada dalam tahap setengah mau panen, dan seterusnya. Tiap kumbung seperti saling mengejar sehingga, sepertu siklus.
CV. Volva Indonesia juga membudidayakan dua jenis jamur lain yang memiliki karakteristik dan cara sendiri dalam membudidayakannya.
Tags: mikir!
Prev: Tugas Ekonomika Pembangunan: Kemiskinan: Masalah Klasik
Next: sumber dari meickha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar